Tujuh Juli ke Tujuhbelas

Uuuuuuwwww postingan telat ini tapi bodo amat mueheheh.

Ramadhan dan pernak-perniknya sudah lewat meskipun iklan-iklan bertemakan Ramadhan masih bertaburan di setiap channel televisi. Suasananya pun masih berasa, didukung oleh emping sama kacang goreng yang bersisa di toples.

Mohon maaf lahir dan batin, teman-teman semua.

Well kalo disini, lebaran maupun natal gak akan pernah lengkap tanpa kehadiran emping sama kacang goreng. Sesungguhnya kehebatan nastar sama ketupat kalah kalo disaingin sama dua makanan ajaib ini.

Jadi kacang gitu ya sedih banget. Dia yang selalu ada, yang selalu setia menemani. Tapi yang dicari-cari, yang dibicarakan selalu saja nastar. Hhh~ gapapa, kacang. Gapapa. Aku juga merasakan apa kamu rasakan, kok. Sedih banget, kan ya. Yang selalu ada,  kalah sama yang berpenampilan lebih menarik. Gapapa. Kita strong :')

-
Hari kedua lebaran, ucapan-ucapan di grup line Kararaway tentang Ramadhan berganti jadi ucapan penuh balon-balon emoji dengan tema Cie Anis Sudah Tujuhbelas Tahun.

Temen sekelas gue perhatian banget, ngucapin satu-satu, wishnya mengharukan, lalu gue berasa bangga karena pernah mengenal mereka. Tapi satu hal yang gue lupa bahwa di setiap kelas akan selalu ada temen yang gangerti lagi gue gimana alur idupnya.

Di saat anak-anak yang lain kasih ucapan dan wish menyenangkan dengan emoji peluk, cium, hati, balon-balon, kue, dan hal romantis lainnya. Mereka malah menyertakan emoji warbiyasak macam begini dan parahnya diawali dengan emoji anjing. SALING COPAS PULAK. RGHHH.

Teman-teman, kusungguh mencintai kalian :')

Tapi beneran gue bener-bener mencintai mereka dengan segala macam perlakuan mereka ke gue termasuk bully-an mereka beberapa waktu lalu karena gue belum boleh bikin KTP sama SIM.

HAH! Sungguh, teman-teman. Sungguh.