Sepatu bersih hanyalah mitos! -Gayuh Prastiwi, XI MIA 1
Hujan memiliki keistimewaan tersendiri bagi beberapa orang. Mungkin saja saat hujan berlangsung ada yang akan teringat moment yang pernah terjadi diantara dia dan dirinya, hahaha.
Namun, tidak semua orang yang menyukai hujan. Terkhusus buat emak emak yang lagi gak dirumah tapi hujan malah turun padahal jemuran diluar rumah udah mau kering. Iya, emak gue aja nganggap itu ngehek moment, entah emak lo gimana. Tapi kalo emak lo juga gitu, mari berpegangan tangan!
Gak cuma emak emak, kalo saat hujan lo telisik lebih dalam lagi kelingkungan sekolah gue, lo bakal nemuin beberapa muka kesel disana. Dan gue jamin, yang pasang muka kesel itu pastilah sebagian besar anak kelas sebelas. Terutama yang ada di jurusan pengetahuan alam, dan gue adalah salah satu dari mereka.
Jadi tulisan kali ini gue bakal berbicara seputar sekolah, ruang kelas, sepatu, hujan dan tanah. Sehingga memunculkan topik; Apa yang terjadi pada kami disekolah saat hujan berlangsung? AZEK.
Letak ruang kelas gue sangat strategis. Iya strategis buat babi guling guling. Walaupun sebenernya inituh tempat buat tarik tambang kalo udah ada acara perlombaan olahraga sekolah gue.
Ruang kelas nya sih bagus dan nyaman banget malah, apalagi kalo ada anak anaknya yang super ajaib itu. Tapi jangan harap rasa nyaman itu tetap ada saat lo keluar dan melihat keadaan di depan nya yang... Ah sudahlah.
Kalo lo dari rumah berangkat sekolah dengan sepatu yang kinclong, maka kata kinclong itu hanya akan tinggal kenangan ketika lo pulang. Kenapa? Karena sebelum memasuki kelas dan ketika akan meninggalkan nya, lo bakal jadi kayak ninja warior dulu. Gak bisa jalan lurus. Mungkin zigzag mungkin juga berliuk liuk, demi menghindari tanah yang digenangi air hujan agar kekinclongan sepatu tetap terjaga. Tapi gue pribadi selalu gagal menjadi ninja yang baik karena tanah tanah itu selalu berhasil menyerang sepatu gue yang malang.
So, jangan heran jika kalian ketemu kitakita yang atasnya cantik, gagah, anggun maupun tampan namun keadaan dari lutut ke bawah sungguh memprihatinkan karena kadang ada aja yang kotornya sampe ke rok atau celana.
Sering ada yang tanya gini,
"sepatu kalian kenapa?"
Entah mereka benar benar tidak tau keadaan kami atau sengaja pengen cari ribut. Buat yang udah ketahuan cuma mau cari ribut, kita tetep nyoba nahan diri buat gak menyeret alas sepatu kita diwajahnya dan jawab,
"kita habis trek trek an tadi"
Atau,
"habis dari pahumaan"
Seenggaknya kalo mereka punya selera humor rendahan, mereka bakal ketawa dan artinya kita udah dapet pahala dikit karena udah menghibur orang.
By the way, gue minta maaf jika kalian menganggap gue menjelek jelekan sekolah karena berhubung gue gak mau blog gue berkararaway karena gak diisi, maka gue putuskan tetap posting ini karena dilubuk hati terdalam, gue juga udah bosen make sepatu yang datang-suci-pulang-hina ini.
Lagian ini hanya suara gue. Disekitar gue bahkan ada yang sering nyumpah serapah yang bikin iritasi telinga karena keadaan kita disini.
Well, semoga pihak sekolah peka, gak kaya gebetan atau mantan lo yang udah dikodein tapi tetap buta. BHAHAHAK! :v
Hujan memiliki keistimewaan tersendiri bagi beberapa orang. Mungkin saja saat hujan berlangsung ada yang akan teringat moment yang pernah terjadi diantara dia dan dirinya, hahaha.
Namun, tidak semua orang yang menyukai hujan. Terkhusus buat emak emak yang lagi gak dirumah tapi hujan malah turun padahal jemuran diluar rumah udah mau kering. Iya, emak gue aja nganggap itu ngehek moment, entah emak lo gimana. Tapi kalo emak lo juga gitu, mari berpegangan tangan!
Gak cuma emak emak, kalo saat hujan lo telisik lebih dalam lagi kelingkungan sekolah gue, lo bakal nemuin beberapa muka kesel disana. Dan gue jamin, yang pasang muka kesel itu pastilah sebagian besar anak kelas sebelas. Terutama yang ada di jurusan pengetahuan alam, dan gue adalah salah satu dari mereka.
Jadi tulisan kali ini gue bakal berbicara seputar sekolah, ruang kelas, sepatu, hujan dan tanah. Sehingga memunculkan topik; Apa yang terjadi pada kami disekolah saat hujan berlangsung? AZEK.
Letak ruang kelas gue sangat strategis. Iya strategis buat babi guling guling. Walaupun sebenernya inituh tempat buat tarik tambang kalo udah ada acara perlombaan olahraga sekolah gue.
Ruang kelas nya sih bagus dan nyaman banget malah, apalagi kalo ada anak anaknya yang super ajaib itu. Tapi jangan harap rasa nyaman itu tetap ada saat lo keluar dan melihat keadaan di depan nya yang... Ah sudahlah.
Kalo lo dari rumah berangkat sekolah dengan sepatu yang kinclong, maka kata kinclong itu hanya akan tinggal kenangan ketika lo pulang. Kenapa? Karena sebelum memasuki kelas dan ketika akan meninggalkan nya, lo bakal jadi kayak ninja warior dulu. Gak bisa jalan lurus. Mungkin zigzag mungkin juga berliuk liuk, demi menghindari tanah yang digenangi air hujan agar kekinclongan sepatu tetap terjaga. Tapi gue pribadi selalu gagal menjadi ninja yang baik karena tanah tanah itu selalu berhasil menyerang sepatu gue yang malang.
So, jangan heran jika kalian ketemu kitakita yang atasnya cantik, gagah, anggun maupun tampan namun keadaan dari lutut ke bawah sungguh memprihatinkan karena kadang ada aja yang kotornya sampe ke rok atau celana.
Sering ada yang tanya gini,
"sepatu kalian kenapa?"
Entah mereka benar benar tidak tau keadaan kami atau sengaja pengen cari ribut. Buat yang udah ketahuan cuma mau cari ribut, kita tetep nyoba nahan diri buat gak menyeret alas sepatu kita diwajahnya dan jawab,
"kita habis trek trek an tadi"
Atau,
"habis dari pahumaan"
Seenggaknya kalo mereka punya selera humor rendahan, mereka bakal ketawa dan artinya kita udah dapet pahala dikit karena udah menghibur orang.
By the way, gue minta maaf jika kalian menganggap gue menjelek jelekan sekolah karena berhubung gue gak mau blog gue berkararaway karena gak diisi, maka gue putuskan tetap posting ini karena dilubuk hati terdalam, gue juga udah bosen make sepatu yang datang-suci-pulang-hina ini.
Lagian ini hanya suara gue. Disekitar gue bahkan ada yang sering nyumpah serapah yang bikin iritasi telinga karena keadaan kita disini.
Well, semoga pihak sekolah peka, gak kaya gebetan atau mantan lo yang udah dikodein tapi tetap buta. BHAHAHAK! :v
Komentar
Posting Komentar