Adu Argumen Sebelum Libur (Lagi)

Jadi ceritanya kemaren gue khilaf ikutan debat dengan tema pembakaran lahan dan dengan luar biasanya, tim gue jadi affirmative team.
Like, what the hell? Pembakaran lahan kok malah didukung? Coeg sekali, kawan.
Akhirnya gue menyampaikan argumentasi gue yang gak mungkin gue melampirkannya disini karena kepanjangan, terus langsung dibantah sama tim lawan yang gak setuju soalnya itu bakal bikin penyakit karena asapnya.

Dalam hati sih, gue membenarkan, yaiyalah! Mana ada kabut asap bekas pembakaran lahan yang bikin sehat?!
Tapi dengan angkuhnya kalimat yang keluar dari mulut gue malah, kalau tidak ada pembakaran lahan, maka kita akan tetap hidup di hutan belantara. Lagipula itulah kenapa pemerintah membagikan masker gratis kepada masyarakat.
Tim lawan menyanggah kalo masker cuma bisa melindungi hidung dan mulut. How about our eyes?
Dengan spontan gue jawab, kita bisa pakai kacamata.
Setelah selesai ngomong gitu, hati nurani gue langsung protes, Apa-apaan udah pake masker terus pake kacamata lagi?! Jadi boyband-yang-menghindari-fans aja sana!
Terus tim lawan bilang, apakah kita harus mengenakan kacamata dan masker setiap hari? Itu sangat mengganggu. Semua orang pun ingin terlihat normal tanpa adanya masker dan kacamata diwajahnya.
Mungkin saat itu hati gue udah nangis kejer sambil teriak, Demi Kaki Paus! Gue setuju sama lo!



Begitulah bagaimana tuntutan peraturan memperbudak gue untuk menyangkal apa yang dibilang sama tim lawan dan hati nurani gue.
Tapi mau gamau gue harus tetep pasang muka pokoknya-gue-paling-bener-disini. Karena inilah debat. Permainan dimana lo harus saling mempertahankan argumentasi masing-masing.
So, yang akhirnya yang keluar sebagai pemenang adalah Muhammad Fadhil Syakir, Yusnaidi Nursalim, dan Tri Karunianto. Otomatis gue, Hendry Wira Pratama sama Putu Danu gugur.
Tampaknya tampang pokoknya-gue-paling-bener-disini gak bisa memengaruhi juri karena mungkin tampang gue malah menggambarkan anjrit-gue-gatau-harus-ngomong-apa.
Tapi ini sudah cukup bagus buat dijadikan pengalaman because this is my first debate. Dan mungkin ini juga yang terakhir kalinya. Serius, gue gak kepengen lagi.
 
By the way, besok anak kelas duabelas udah mulai UN, Ujian terakhir mereka di SMA. Dan tentu saja kelas sepuluh-sebelas libur lagi. Libur mulu.
Seperti libur-libur sebelumya, mungkin libur tiga hari ini gue cuma (niat) ngerjain tugas proyek yang udah tertunda entah berapa bulan, atau mungkin menjadi pembantu rumah tangga dadakan dirumah ini, atau mungkin juga jadi mayat hidup di kamar selama tiga hari penuh. Yoi, liburan gue emang sering mengalami kesuraman yang tak terhingga hebatnya.

Semangat untuk kakak kelas dua belas. Nikmati setiap bait soalnya dan jangan lupa menyontek!
Oke, gue becanda. Iya, gak lucu.
Semoga semuanya diberi kemudahan dalam segalanya. Do your best, ya!

Komentar

  1. Hahah.. Jadi inget debat waktu pelajaran Biologi pas SMA.. Aku ngotot pakek teori siapaaa gitu tentang evolusi.. Ujung-ujungnya keliru tapi ngeyel aja.. Wkwkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yagitu kak :D pokoknya-gue-yang-aling-bener-disini hhaha

      Hapus
    2. Makanya paling males deh ikutan debat.. :P

      Hapus
  2. keren banar argument ny :D
    tpi tu tema berat sebelah, pantas ja km kalah :v klo aku tu langsung ku lempar bata guru yg ngasih tema tu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Argumen bepaksaan :v
      Makanya, awal dikasih tau temanya ja aku langsung down wkwk gurunya ada tiga :3 yang ada aku malah dilempar dr sekolahan :v

      Hapus
  3. Debat itu suka kebawa emosi diluar teori ujung-ujungnya marah ga jelas x___x

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. wkwkw iya, selain berusaha mempertahankan argumantasi, mempertahankan emosi biar gak meledak jg perlu :D

      Hapus
  4. proyek apaan tu...uda kelar belonn
    oya nisa kukasi liebster award ya...detilnya ada di blog aku...hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. tugas sekolah heheh ._.
      iya makasih yaaaaa nanti aku bikin kalo sempet :D terima kasih :D

      Hapus

Posting Komentar